Beberapa nama-nama mulai bermunculan untuk menjadi orang nomor satu Indonesia. hal ini menggoda saya untuk memaparkan sekelumitr kepribadian dari calon-calon pemimpin Indonesia yang saya prediksi akan menjadi RI-1 tahun 2009 pengganti Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa nama tersebut adalah:
KH Abdullah Gymnastiar
Manajemen Qalbu Capres Independen
Nama Aa Gym tergolong cukup populer menjadi kandidat calon presiden 2004 dalam sejumlah poling. Suatu hal yang menarik sebab Aa Gym bukanlah seorang tokoh satu partai politik. Sebagai penceramah pun dia jarang sekali menyen-tuh sisi politik praktis.
KH Abdurrahman Wahid
King Maker Pemilu Presiden
Mantan Presiden RI ke-4 (20 Oktober 1999-24 Juli 2001), ini diperkirakan bakal menjadi King Maker Pemilihan Presiden Pemilu 2004. Kendati namanya masih masuk dalam nominasi calon presiden Pemilu 2004 dan mendapat dukungan dari beberapa kyai serta sebagai satu-satunya calon presiden dari PKB, namun diperkirakan ia tidak akan dicalonkan atau mencalonkan diri secara resmi.
Aburizal Bakrie
Mencoba Keberuntungan
Mantan Ketua Umum Kadin Indonesia ini mencoba keberuntungan politik dengan ikut menjadi salah satu kandidat calon presiden dalam Konvensi Partai Golkar. Putera sulung pengusaha H Achmad Bakrie kelahiran Jakarta 15 November 1946 ini pada awal pencalonan didukung tidak kurang dari ketiga ormas Trikarya Golkar (SOKSI, Kosgoro, dan MKGR).
Akbar Tandjung
Berpeluang Menang Konvensi
Langkah politisi ulung dan licin ini semakin mantap dalam persaingan kandidat pesiden dalam Konvensi Calon Presiden Partai Golkar, setelah Mahkamah Agung menerima permohonan kasasinya. Ia bebas dari jerat hukum dengan tuduhan korupsi Rp. 40 milyar. Sehingga peta persaingan dalam Konvensi Capres Golkar bergerak memberi peluang besar baginya memenangkan konvensi tersebut.
Prof. Dr. M. Amien Rais
Ini Saatnya Jadi Presiden
Amien Rais kelahiran Surakarta, 26 April 1944 adalah salah seorang tokoh kunci pergerakan reformasi. Dia begitu berani ikut menggalakkan arus gerakan reformasi untuk berhadap-hadapan dengan rezim yang sedang berkuasa. Amien lalu didaulat menjadi Tokoh Gerakan Reformasi.
Dr. H. Hamzah Haz
Akomodatif Tetap Jadi Wapres
Bila ada tokoh politik yang layak menyadang predikat akomodatif, maka Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan yang juga menjabat Wakil Presiden RI, ini pantas disebut. Ia tidak bersuara terlalu vokal, tetapi juga tidak terlalu lunak. Hamzah punya gaya sendiri: keras dengan kemauan tapi juga lembut dalam kompromi.
K.H. Hasyim Muzadi
NU Bukan Demi Kekuasaan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi, dinominasikan seba-gai salah seorang tokoh yang berpelu-ang menjadi calon presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2004. Kyai kelahiran Tuban, 8 Agustus 1944, ini kemungkinan akan dicalonkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dr HM Hidayat Nur Wahid, MA
Capres Poling Jadi Kenyataan
Namanya kini disebut-sebut sebagai salah seorang calon Presiden atau Wakil Presiden Pemilu 2004. Bahkan beberapa poling menempatkannya pada posisi paling diunggulkan menjadi presiden. Poling TokohIndonesia DotCom menempatkannya pada posisi pertama sebagai tokoh negarawan, tokoh bersih KKN dan tokoh idola.
M. Jusuf Kalla
Capres yang Sederhana
Jusuf Kalla merupakan seorang pengusaha sukses yang kemudian berkiprah di dunia politik. Kariernya semakin berkibar seiring dengan bergulirnya reformasi. Politisi yang empat kali anggota MPR Utusan Daerah dari Golkar dan pernah menjadi Ketua Pemuda Sekber Golkar, ini mulai menjabat menteri ketika pemerintahan Gus Dur.
Megawati Sukarnoputeri
Mbak Pendiam itu Emas
Diam (tak banyak bicara), akhirnya menjadi suatu kekuatan bagi Megawati. Kendati, mendapat tekanan dan rintangan bahkan caci-maki, dia tetap diam dan sabar. Buahnya, dia pun berhasil menggapai singgasana Presiden RI ke-5. Kini, ia masih diunggulkan akan memenangkan Pemilu Presiden.
Megawati Sukarnoputeri
Mbak Pendiam itu Emas
Diam (tak banyak bicara), akhirnya menjadi suatu kekuatan bagi Megawati. Kendati, mendapat tekanan dan rintangan bahkan caci-maki, dia tetap diam dan sabar. Buahnya, dia pun berhasil menggapai singgasana Presiden RI ke-5. Kini, ia masih diunggulkan akan memenangkan Pemilu Presiden.
Dr. Nurcholis Madjid
Cendekiawan Pengeras Suara
Nurcholis Madjid, yang populer dipanggil Cak Nur, itu merupakan ikon pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Gagasan tentang pluralisme telah menempatkannya sebagai intelektual muslim terdepan. Namanya semat mencuat sebagai kandidat terkuat calon presiden Pemilu 2004.
Prabowo Subianto
Menapak Pemilu Presiden 2009
Pensiun dini dari dinas militer, Prabowo beralih menjadi pengusaha. Ia mengabdi pada dua dunia. Kini, nama Mantan Pangkostrad dan Komjen Kopassus ini kembali mencuat, menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar. Namun diperkirakan targetnya sebuah garis start untuk menapaki Pemilu Presiden 2009.
Dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U, MA
Damai Sejahtera bagi Bangsa
Ketua Yayasan Doulos dan Yayasan Bersinar bagi Bangsa, ini mendeklarasikan Partai Damai Sejahtera (PDS) 28 Oktober 2001 demi damai sejahtera bagi bangsa. Kemudian partai ini secara resmi menetapkan Ruyandi Hutasoit selaku Ketua Umum PDS sebagai calon presiden pada Pemilu 2004.
Siswono Yudo Husodo
Capres Multipartai
Pamor Siswono Yudo Husodo sebagai calon presiden independen semakin hari semakin mencuat. Kehadiran mantan Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Transmigrasi dan PPH ini telah memberi warna tersendiri dalam “kontes” pencarian figur pemimpin terbaik dari semua calon yang baik-baik.
Siti Hardiyanti Rukmana
Capres Restu Pak Harto
Bagi Siti Hardiyanti Rukmana nama mantan Presiden Soeharto ayahnya masih sangat laik jual di bidang politik. Untuk menjadi pemimpin tertinggi di republik ini dia, yang dipanggil Mbak Tutut, menyebut kendaraan politik pengusungnya yakni Partai Karya Peduli Bangsa adalah satu-satunya partai yang pendiriannya direstui oleh Pak Harto.
Surya Dharma Paloh
Tawarkan Restorasi Nasional
ia mengikuti Konvensi Partai Golkar dengan menawarkan gagasan restorasi nasional. "Kita akan memperlihatkan ada suatu hal yang pasti bisa diterima negeri ini: Perubahan-perubahan mendasar yang bisa memberikan rasa kebanggaan diri secara pribadi maupun secara kelompok," katanya.
Susilo Bambang Yudhoyono
Sang Capres Kuda Hitam
SBY, demikian ia akrab disapa. Namanya mencuat seba-gai seorang kandidat presiden yang dijagokan Partai Demokrat, partai yang didirikannya. Partai ini sangat PD memosisikannya sebagai calon presiden, bukan wakil presiden. Bisa saja ia akan menjadi kuda hitam Pemilu Presiden.
Wiranto
Tak Bersedia Capres
Jenderal TNI (Purn) Wiranto hanya bersedia menjadi presiden. Itu hanya satu periode. Prinsip ini tampaknya membuat peserta Konvensi Partai Golkar ini merasa keberatan atas pernyataan Akbar Tandjung bahwa kandidat presiden pemenang konvensi bisa saja menjadi pasangan Megawati sebagai wakil presiden.
Yusril Izha Mahendra
Capres Posisi Tawar Tinggi
Yusril Ihza Mahendra adalah kandidat calon presiden yang sama sekali tidak pernah menunjukkan ambisinya secara berlebihan. Dia bersikap demikian mengingat posisi tawarnya cukup tinggi dalam peta perpolitikan nasional. Yusril secara pas telah menempatkan partainya Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai “reinkarnasi” Partai Masyumi.
KH Zainuddin MZ
Dai Bintang Reformasi
Dai kondang sejuta ummat, KH Zainuddin MZ, telah memilih jadi politikus. Ia masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) karena penasaran mengapa partai berbasis Islam tidak memenangkan pemilu. Ia bersama rekan-rekannya mendeklarasikan PPP Reformasi pada 20 Januari 2002 yang kemudian berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi dalam Muktamar Luar Biasa pada 8-9 April 2003 di Jakarta.
Rizal Malarangeng
Abang Jubir RI-1
Politikus yang akrab dengan sapaan Celli sudah harus berpisah dari ayahnya sejak usia 7 tahun ini memiliki facebook dan juga situs mengenai dirinya. Kepiawaian Rizal dalam berunding tak diragukan lagi. Dia pernah memimpin organisasi dan menjalankan tugas yang rumit. Di bawah kementrian Menko Kesra, dia pernah memimpin proyek sosial dengan skala besar dan perundingan rumit menyangkut nama baik negara. Proses perdamaian di Poso, jaringan pesantren di Ponorogo, dan penanggulangan kelaparan di Yahukimo adalah beberapa contoh keberhasilan Rizal. Perundingan Blok Cepu dan konferensi Perubahan Iklim di Bali adalah contoh keberhasilannya yang lain dalam menjalankan negosiasi tingkat internasional.
Sutrisno Bachir
Mencari popularitas semua kalangan
Siapa yang tidak kenal dengan Sutrisno Bachir, wajahnya berulang kali muncul pada setiap iklan jika kita mengingat EURO 2008. hal ini menunjukan keseriusan beliau dalam mengaet semua kalangan khususnya kaum muda dan bapak-bapak.Kuatnya visi Sutrisno Bachir membangun PAN menjadi partai modern membuatnya tetap menolak anggapan seolah-olah kader partai haruslah dari kalangan pebisnis. Ia hanya berprinsip, bila partai ingin bisa membiayai sendiri maka PAN harus mau membesarkan pengusaha. Bila ada sepuluh persen saja dari pengurus partai pengusaha, maka jumlah itu sudah cukup untuk membiayai suatu partai. Dengan konsep yang dimiliki Sutrisno Bachi sudah siap melaksanakan target untuk meraih 100 kursi DPR pada Pemilu 2009, dan memenangkan 10 persen Pilkada
Diunduh dari bebrapa sumber yang saya rangkum:
http://www.rm09.com/index.php?option=com_content&view=article&id=191&Itemid=115
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/soetrisno-bachir/biografi/index.shtml
http://tokohindonesia.com/majalah/09/index.shtml
Author :
Fernandes Raja Saor (copy right)
Kandidat Presiden Indonesia Pemilu 2009
Dengan segala kerendahan hati diunggah oleh Fernandes Raja Saor, S.H., M.H. di 00.21
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ok. akan saya coba..
Posting Komentar