16 September, 2008

Adolf Eichmann, Pengajaran dan Penangkapan


Adolf Eichmann " menghilang " dari dunia diakhir perang dunia kedua. Menjabat sebagai Chief of the Jewish Affairs Section of Reich Security (terjemahan bebas : Kepala Bagian Hubungan Yahudi Bidang Keamanan), Adolf dipercaya sebagai salah satu penentu kebijakan dalam kekuasaan Jerman (baca : NAZI). Ditengah - tengah semakin banyak pemimpin Nazi yang diketemukan, ia memutuskan untuk menghilangkan jejak dari perhatian dan tuntutan sekutu. Walaupun pernah ditangkap dua kali oleh sekutu di akhir peperangan, Eichmann dapat kabur dari kamp penjara sementara dan terbang ke Austria.

Simon Wiensenthal yang merupakan tokoh utama pemburuan Eichman, menghalangi istri Eichman dari mendapatkan kepastian mengenai kematian Eichmann dan mengkonfirmasikan bahwa tidak ada bukti yang menguatkan bahwa Eichmann meninggal diakhir peperangan. Pada awal 1953, Wiesenthal melaporkan beberapa data yang dapat dipercaya melacak jejak Eichmann dan keluarganya pergi ke Argentina. wALAUPUN Wiesenthal merupakan orang yang pertama kali melacak kemungkinan keberadaan Eichman di Argentina, Intelejen Israel - yang mempunyai departemen khusus untuk melacak keberadaan Adolf Eichmann, dan pemimpin lainnya - lah yang mengembangkan pencarian dengan terperinci dari jejak tersebut dan juga yang bertanggung jawab atas ekstradisi Eichmann.

Dalam waktu singkat, ribuan dokumen dikumpulkan dalam pencarian Adlof Eichmann. Dan mereka menemukan bahwa Eichmann tinggal di Buenos Aiers dengan nama Ricardo Klement.


Penangkapan Eicman dilakukan pada tanggal 3 Mei 1960. Setelah membututi Eichmann dalam waktu beberapa hari, mereka menyiapkan rencana untuk menentukan tempat dan lokasi dimana dia ditangkap. Setelah 20 hari berada di Argentina, Peter Malkin, Agen Mossad memberhentikan Eichmann dalam perjalanan pulangnya, menangkapnya dengan rahasian dan memerikan pertanyaan - pertanyaan. Diawal introgasinya, Klement menolak untuk mengakui siapa dirinya, tetapi ketika ditanya mengenai nomor urut SS nya, ia menjawabnya dengan benar, sesuai dengan nomor urut Eichmann. Setelah menahan Klement dalam waktu beberapa hari, akhirnya ia menandatangani pernyataan setuju untuk meninggalkan Argentina secara "sukarela" dan untuk mengikuti proses hukum di Israel. Dan tetap, penangkapannya masih rahasia.

Di awal peradilannya, pengadilan Israel dihadapkan dengan dua argumentasi hukum mengenai jurisdiksi. Argumentasi yang pertama adalah bahwa Israel melanggar kedaulatan Argentina karena israel menangkap Eichmann tanpa sepengetahuan Argentina. Setelah mengetahui bahwa Eichman telah diterbangkan ke Israel, pemerintah Argentina emminta agar warganya dikembalikan dan menyatakan akan menggunakan jurisdiksinya dalam penuntutan terhadap Eichmann. Dalam hal ini, PBB mengecam tindakan PELANGGARAN BERAT Israel terhadap kedaulatan Argentina. Walaupun demikian, Israel tidak peduli mengenai bagaimana caranya Eichmann bisa sampai ke israel, yang jelas saat itu Eichmann berada dalam jurisdiksi Israel dan dapat dihadapkan kepada pengadilan Israel.

Argumentasi kedua bahwa hukuman terhadap Eichmann tidak dapat dilakukan karenan Eichmann - yang bukan merupakan WN Israel - melakukan tindakan kriminal kepada Non Israel sebelum negara tersebut ada. Dalam hal ini, banyak negara mengatakan bahwa negara lain lebih pantas memberikan jurisdiksinya untuk mengadili Eichmann. Namun lagi - lagi pengadilan Israel bersikeras untuk memeroses Eichmann. Pengadilan menjustifikasi bahwa keputusan pengadilan untuk tetap memeroses eichman berdasrkan jurisdiksi universal kepada tindakan kriminal yang dituduhkan kepada Eichmann.

Pengadilan ini dimulai pada tanggal 11 April 1961. Dia dituduh, dibawah hukum Israel untuk kejahatan perang, anggota dari organisasi HOSTILE, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan terhadap orang Yahudi. Persidangan tersebut dilakukan selama 4 bulan, lebih dari 100 saksi dihadirkan, dan sekitar seratus dokumen yang membenarkan dan menyatakan bahwa Eichmann dalam keadaan yang bebas dalam melakukan perbuatannya. Keputusan pengadilan tersebut dibacakan pada tanggal 10 desember 1961, dan Eichmann dinyatakan bersalah atas semua tuntutan yang diberikan kepadanya, dan dihukum mati. Hukuman mati tersebut dilakukan pada tanggal 31 May 1962.

Dengan kekalahan Jerman Nazi pada tahun 1945, Eichmann, yang aktivitas kriminalnya banyak diketahui saat itu, melarikan diri dari kamp tahanan Ober-Dachstetten dan bersembunyi di Jerman Barat. Dengan nama samaran, pertama kali ia bekerja sebagai rimbawan dan kemudian peternak ayam, pada tahun 1950, menyusul jejak buronan Nazi lainnya, ia berimigrasi melalui Italia ke Argentina. Di sana, rezim fasis Juan Peron siap menyambutnya dan macamnya. Kini, dengan nama samaran lain, Ricardo Klement, ia menunggu kedatangan isteri dan 2 puteranya, yang akhirnya bergabung dengannya pada tahun 1952.
Selama sekitar 8 tahun, Eichmann hidup sederhana di sejumlah tempat yang berbeda dan melakoni sejumlah pekerjaan sedang. Pada pertengahan tahun 1950-an, sentralitas pada kepentingan Eichmann dalam program pemusnahan bangsa Yahudi telah merebak.
Penangkapan
Setelah proses yang berliku-liku, Mossad (badan intelijen Israel) sanggup membuktikan jati diri Eichmann yang sesungguhnya. Sebuah tim diterjunkan ke Buenos Aires, tempat Eichmann tinggal saat itu, untuk membawanya ke Israel untuk diadili atas kejahatannya. Pada bulan Mei 1960, Eichmann diculik dan diterbangkan ke Israel. Lebih dari 9 bulan berikutnya, ia menjadi sasaran interogasi, yang akhirnya sampai ke rekaman tape berdurasi 275 jam, memproduksi catatan 3.564 halaman.
Pengadilan
Pengadilan Eichmann bermula pada 11 April 1961 dan selesai pada 15 Desember 1961. Pengadilan itu memancing kontroversi dunia internasional karena pemerintah Israel mengizinkan program berita dunia menyiarkan pengadilan itu secara langsung tanpa pembatasan apapun.
Ia dijatuhi hukuman mati. Banding terhadap hukuman itu gagal, ia digantung di tengah malam 31 Mei 1962, yang menjadi satu-satunya hukuman mati resmi yang dilaksanakan dalam sejarah Israel. Tubuh Eichmann dikremasi dengan peralatan sementara yang konon meniru pemandangan di Auschwitz, Chelmno, Belzec, Sobibor, Treblinka, dan Majdanek. Abu jenazahnya ditaburkan di sebuah titik di Laut Tengah, di luar perairan teritorial Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar